Langkah-langkah yang anda harus segera lakukan bila anda atau seseorang digigit anjing yang diduga Rabies




Rabies merupakan penyakit asal virus yang dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan (air liur) hewan yang terinfeksi rabies.




Selain anjing, hewan lain seperti kucing, kera dan kelelawar dapat menularkan penyakit ini. 

Virus rabies memiliki sifat yaitu cepat mati dengan zat-zat pelarut lemak antara lain sabun, deterjen, chloroform dan ether.
Saat digigit anjing yang diduga rabies, maka segeralah cuci luka di air mengalir dengan sabun selama 1 jam untuk menghancurkan Virus rabies. Perlu diketahui bahwa virus rabies pada dindingnya terbungkus oleh lemak. Lemak akan larut bila bersentuhan dengan zat-zat pelarut lemak tersebut di atas. Sabun merupakan produk pelarut lemak yang mudah didapat.
Gigitan hewan yang terkena rabies terbukti nyata mematikan bagi korban. Maka penanganan sesegera mungkin sangat diperlukan, penanganan lebih dari 12 jam akan membuka peluang virus rabies menunjukkan gejalanya. Dan apabila telah terlihat gejala bisa dipastikan korban akan meninggal.
Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) terbagi menjadi 3 periode, yaitu :
1. Saat digigit (pre-exposure)
Vaksin diberikan tiga kali yaitu saat digigit, dan diulang di hari ke-7 dan ke-21 atau ke-28 setelah gigitan. Dosis pertama yang diberikan adalah 0,5 mililiter, kemudian menjadi 1,5 mililiter, dan kembali menjadi 0,5 mililiter. Pemberian dilakukan lagi pada tahun berikutnya, kemudian diulang tiap 3 tahun.
2. Setelah digigit (post exposure)
Vaksin diberikan pada saat yang sama dengan vaksin pre eksposure. Namun suntikan pertama diberikan dua kali dengan dosis 0,5 mililiter. Dosis yang sama juga diberikan pada peyuntikan yang kedua dan ketiga.
3. Gigitan berulang (reexposure)
Bila korban kembali digigit dalam waktu kurang dari 3 bulan suntikan re eksposure tidak perlu diberikan. Hal ini dikarenakan antibodi yang diproduksi masih cukup untuk melindungi tubuh.
Bila gigitan terjadi dalam kurun waktu 3 bulan hingga satu tahun, korban harus kembali disuntik satu kali, dengan dosis 0,5 mililiter.
Namun jika gigitan terjadi lebih dari satu tahun, maka suntikan diberikan tiga kali dengan dosis dan durasi seperti suntikan post eksposure.
Vaksin ini tidak menimbulkan dampak buruk apapun. Bekas suntikan terkadang berjejak merah, sedikit bengkak, atau gatal. Namun kondisi ini akan segera menghilang.

Sumber script: Tribun Bali dengan sedikit modifikasi
Sumber Foto: dari berbagai media online

Comments

Popular posts from this blog

Pengabdian Masyarakat Prodi Keswan di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu Kab Kupang tahun 2024

Program Studi Kesehatan Hewan Politani Kupang dan Zoetis Indonesia Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kesadaran Rabies di Kec Kolbano TTS.