Dinas Peternakan NTT Agar Pertimbangkan Pengembangan Biogas


Dinas Peternakan NTT Agar Pertimbangkan Pengembangan Biogas KOMPAS/FRANS SARONGInilah bangunan pendukung pengolahan biogas di Tambolaka, Sumba Barat Daya, NTT, Sabtu (17/3/2012).


KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur diminta agar mengkaji kemungkinan mendukung pengembangan biogas untuk kebutuhan memasak dan penerangan di rumah, dengan bahan baku utama kotoran hewan seperti babi dan sapi. Sebagai referensinya adalah model pengolahan yang dilakukan Hivos di Pulau Sumba (NTT) sejak Febaruari lalu.
"Saya sudah panggil jajaran dari Dinas Peternakan NTT agar mengkaji secara mendalam bentuk dukungan yang diperlukan untuk pengembangan energi biogas itu. Terobosan yang dilakukan Hivos cocok dikembangkan secara luas di NTT," jelas Sekretaris Daerah NTT, Frans Salem di Kupang, Rabu (21/3!2012) pagi.
Hivos adalah sebuah institut kemanusiaan untuk kerja sama pembangunan internasional yang didukung SNV atau Organisasi Pembangunan Belanda. Hivos kini sedang memelopori usaha pemanfaatan energi biogas di Pulau Sumba bekerja sama dengan LSM Donders di Tambolakankota Kabupaten Sumba Barat Daya.
Hingga kini di Sumba sudah dibangun di 22 titik, masing masing 13 titik di Kabupaten Sumba Timur dan 9 titik lainnya di SBD. Frans Salem Minggu lalu berkesematan meninjau proses pengolahan energi biogas di Tambolaka.
Menurut dia, Pemda NTT layak mendukungnya karena proses pengolahannya cukup berteknologi sederhana hingga mudah dipahami masyarakat, berharga relatif murah, bahan baku banyak tersedia serta hasilnya bermanfat ganda.
Sejauh ini pembangunan infrastrukur pendukung pengolahan biogas tersebut dengan total biaya hanya sekitar Rp 9 juta per titik atau unitnya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengabdian Masyarakat Prodi Keswan di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu Kab Kupang tahun 2024

Program Studi Kesehatan Hewan Politani Kupang dan Zoetis Indonesia Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kesadaran Rabies di Kec Kolbano TTS.