Festival Pasola, Daya Tarik Wisata Sumba Barat



KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTAWarga menghindari tombak kayu yang dilempar pihak lawan pada Tradisi Pasola di Desa Waynyapu, Kecamatan Kodi Mangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Rabu (10/3/2010). Tradisi yang menggabungkan antara kemahiran berkuda dan melempar tombak tersebut untuk menyambut Tahun Baru menurut kepercayaan tradisional Sumba yaitu Marapu dan syukuran musim panen.

WAIKABUBAK, KOMPAS.com
 - Wisata budaya menjadi andalan produk wisata di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Menurut Anisa Umar dari Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat, salah satu daya tarik wisata budaya adalah Festival Pasola.
"Kendalanya di promosinya, karena penentuan tanggalnya agak ribet. Waktu untuk promosi jadi singkat. Biasanya 2 minggu sebelum Pasola, baru dapat tanggalnya," tutur Anisa di Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat, kepada Kompas.com, Senin (12/3/2012).
Ia menjelaskan penentuan Festival Pasola berdasarkan bulan serta melalui rapat para Rato (pendeta adat). Selain itu, lanjutnya, penentuan juga dengan cara melihat tumbuhan-tumbuhan tertentu yang berbunga pada saat menjelang Festival Pasola.
Festival Pasola merupakan festival tahunan yang dirayakan masyarakat Sumba Barat saat memulai masa tanam. Dalam perayaan ini, masing-masing kampung akan beradu ketangkasan dengan menunggang kuda sambil melempar lembing ke lawan sampai lawan berdarah.
Perayaan ini sebenarnya untuk menyambut masa panen dan memprediksi hasil panen. Semakin banyak darah keluar saat Pasola, masyarakat setempat percaya hal itu berarti hasil panen berlimpah. Tahun ini, Festival Pasola dirayakan pada 14 Maret 2012.
Di Sumba Barat, Pasola berlangsung tiga kecamatan yaitu Wanokaka, Lamboya, dan Gaura. Pagi hari sebelum Pasola, diadakan tradisi nyale. Sementara malam ini, ritual Pajura akan diselenggarakan di Tentena, Kecamatan Wanokaka.
Ritual Pajura masih satu rangkaian dengan Pasola. Pajura merupakan adu tinju antar kampung. Para peninju adalah anak-anak muda dengan menggunakan sarung tinju terbuat dari alang-alang. Ritual ini akan berlangsung pada dini hari.
Editor :
I Made Asdhiana

Comments

Popular posts from this blog

Pengabdian Masyarakat Prodi Keswan di Desa Bipolo, Kecamatan Sulamu Kab Kupang tahun 2024

Program Studi Kesehatan Hewan Politani Kupang dan Zoetis Indonesia Jalin Kerja Sama Tingkatkan Kesadaran Rabies di Kec Kolbano TTS.